Mayjen TNI (Purn.) Sudrajat (lahir di Balikpapan, Kalimantan Timur, 4 Februari 1949; umur 68 tahun) adalah seorang Purnawirawan perwira tinggi TNI-AD yang sebelumnya menjabat Dirjen Strategi Pertahanan, Departemen Pertahanan.
Informasi pribadi
- Lahir. : 4 Februari 1949 (umur 68) Sumedang, Jawa Barat
- Suami/istri : drg. Sally Salziah, Sp.OM
- Anak :
2. Pasha Prakasa
- Alma mater : Akademi Militer (1971)
- Agama : Islam
- Dinas : militer
- Pengabdian : Indonesia
- Dinas/cabang : TNI Angkatan Darat
- Masa dinas :1971 – 2005
- Pangkat : Mayor Jenderal TNI
- Unit : Infanteri
Sudrajat, lulusan Akmil 1971 ini berpengalaman dalam bidang infanteri. Jabatan terakhir jenderal bintang dua ini adalah Staf Ahli Panglima TNI.
Riwayat Pendidikan
Pendidikan Umum
- Sekolah Dasar Bandung (1961)
- Sekolah Menengah Pertama Bandung (1964)
- Sekolah Teknik Menengah Bandung (1967)
- Master in Public Administration , Harvard University, USA (1993)
Pendidikan Militer
- Akademi Militer Magelang (1971)
- Officer Basic Course Australia (1973)
- Pelatihan Promosi Perwira Komunikasi (1976)
- Pelatihan Komandan Kompi (1977)
- Officer Advance Course USA (1979)
- SESKOAD (Army General Staff College) (1989)
- Lemhanas (2001)
Tanda Pangkat
- Letnan Dua (01-12-1971)
- Letnan Satu (01-04-1974)
- Kapten (01-04-1977)
- Mayor (01-04-1982)
- Letnan Kolonel (01-10-1986)
- Kolonel (01-04-1995)
- Brigadir Jenderal TNI (01-04-1997)
- Mayor Jenderal TNI (01-09-1999)
- Letnan Satu (01-04-1974)
- Kapten (01-04-1977)
- Mayor (01-04-1982)
- Letnan Kolonel (01-10-1986)
- Kolonel (01-04-1995)
- Brigadir Jenderal TNI (01-04-1997)
- Mayor Jenderal TNI (01-09-1999)
Riwayat Jabatan
- Pimpinan Peleton (1971)
- Komandan Kompi (1973)
- Perwira Teknik, Batalion Indonesia, UNEF, Mesir (1974 -1975)
- Komandan Kompi Brigade Udara (1976)
- Pbu. Atase Pertahanan, Washington , USA (1980)
- Kepala Biro Amerikan, Departemen Pertahanan (1983)
- Sekretaris Penglima TNI (1983)
- Perwira Menengah Perencanaan Strategis (1988)
- Staff Pimpinan Perencanaan Strategis (1988)
- Atase Pertahanan, KBRI London (1994)
- Atase Pertahanan, KBRI Washington (1997)
- Kapuspen TNI, Departemen Pertahanan (1999)
- Staf Ahli Panglima TNI January 1, 2000
- Dirjen Strategi Pertahanan, Departemen Pertahanan (2001)
- Duta Besar untuk China & Mongolia (2005)
- Wakil Ketua, LIC, Lembaga Kerjasama Ekonomy,Sosial, Budaya Indonesia – China (2012)
Penugasan Karier
- Wakil Ketua Forum Strategis Tahunan Indonesia – Australia, Jakarta –Canberra (2001 - 2004)
- Wakil Ketua Dialog Pertahanan Tahunan Indonesia – USA, Jakarta dan Washington DC (2002 - 2004)
- Ketua Forum Strategi Pertahanan Regional ASEAN, Jakarta (2004)
- Ketua Konferensi Kebijakan Strategis ASEAN Regional Forum, Beijing,China (2004)
Penghargaan
- Satya Lencana Kesetiaan VIII tahun
- Satya Lencana Kesetiaan XVI tahun
- Satya Lencana Kesetiaan XXIV tahun
- Santi Dharma Garuda VIII (untuk 1 tahun penugasan di Mesin sebagai Penjaga Perdamaian PBB)
- Medali PBB untuk Penjaga Perdamaian di Mesir
- Satya Lencana Yudha Dharma NarayaLegion Merit, USA (untuk peningkatan hubungan bilateral antara Indonesia dan USA)
- Bintang Yudha Dharma Pratama
- Bintang Kartika Eka Paksi Pratama.
Ahmad Syaikhu dilahirkan di desa Ciledugkulon Kecamatan Ciledug Kabupaten Cirebon pada 23 Januari 1965, putra kelima dari pasangan , K.H Ma’soem bin Aboelkhair, dan Nafi’ah binti Thohir.
Pendidikan dasar sampai dengan kelas V dilaluinya di SDN Ciledug III. Seiring dengan kepindahan ayahnya sebagai Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) kecamatan Sindanglaut Cirebon ia melanjutkan ke SDN Lemahabang II hingga lulus. Pendidikan menengah pertama dilaluinya di SMPN Sindanglaut Cirebon dilanjutkan ke SMAN Sindanglaut Cirebon setelah itu dilanjutkan ke Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN) . Pendidikan agama diperolehnya dari orang tua, kakak, guru privat dan kiyai-kiyai di Pondok Pesantren Buntet Cirebon.
Setelah menyelesaikan pendidikan di STAN, ia menikah dengan teman sekampusnya, Lilik Wakhidah. Dari pernikahan itu dikaruniai oleh Allah tiga anak laki-laki dan tiga anak perempuan.
- Muhammad Kamil (mahasiswa S2 Trisakti jurusan Ekonomi Islam)
- Muhammad Yasir Naufal (Mahasiswa Institut Teknologi Bandung Jurusan Geofisika Fakultas Pertambangan dan Perminyakan).
- Sarah Karimah (Mahasiswa Universitas Indonesia fakultas Teknik Elektro).
- Mutiah (mahasiswa Syariah and Economic Banking Institute jurusan Perbankan Islam).
- Izzuddin Hamas (siswa Madrasah Aliyah Husnul Khotimah di Pondok Pesantren Husnul Khotimah Kuningan)
- Aisyah Wafa Syahidah (siswi kelas 3 Sekolah Dasar Islam Terpadu Iqro Pondok Gede).
Ahmad Syaikhu menjalani ikatan dinas sebagai auditor di Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) perwakilan Provinsi Sumatera Selatan di Palembang dari 1986 hingga 1989 kemudian dilanjutkan pada BPKP Pusat pada Deputi Bidang Pengawasan Keuangan Daerah.
Pada Pemilu 2004, ia dicalonkan oleh Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sebagai anggota di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bekasi. Masuknya ia ke dunia politik berkonsekuensi ia harus mengundurkan diri dari pegawai negeri sipil. Kini ia menjabat sebagai Ketua Fraksi PKS DPRD Prov. Jawa Barat.
Sejak sekolah dasar ia sudah aktif mengikuti kegiatan pramuka. Di SMP dan SMA, ia aktif mengikuti dan menjadi pengurus Organisasi Siswa Intra sekolah (OSIS). Ketika kuliah di STAN, aktivitas organisasi itu salurkan melalui Senat Mahasiswa sebagai Ketua Bidang Kerohanian Islam dan Ketua Masjid Kampus Baitul Maal Badan Pendidikan dan Latihan Keuangan (BPLK).
Bersama dengan kawan-kawannya, ia mendirikan beberapa yayasan, di antaranya Yayasan At-Tibyan (Jakarta Timur) yang bergerak dalam pendidikan Islam dengan membuka TPA, Yayasan Istiqomah Bina Umat (IBU) di Pondok Gede Bekasi yang bergerak dalam Tahfidzul Qur’an (menghafalkan Al-Qur’an) dan Yayasan Lembaga Amil Zakat Tabung Amanah Umat (LAZ-TAMU) di Pondokgede yang bergerak di bidang pelayanan sosial dan kesehatan. Yayasan Adzkia di Bekasi Timur yang bergerak di bidang sosial dan ekonomi.
Dalam pandangannya, agar dakwah tetap berjalan, diperlukan adanya komitmen dari setiap aktivis dakwah terhadap Islam dan Gerakan Islam, di samping dukungan dari masyarakat.
Saat ini ia juga aktif sebagai Dewan pengawas Yayasan Islamic Center IQRO’ Pondokgede yang merupakan pelopor sekolah Islam terpadu. Selain itu ia juga diamanahi menjadi Ketua Ta’mir Masjid Annur, Yayasan Miftahul Amal Bojong Rawalele Jatimakmur Pondokgede Bekasi.
Kesibukan kerja tidak menghalanginya secara rutin ikut dalam kegiatan olahraga bulutangkis sepekan dua kali dan menembak. Sekarang ia dipercaya untuk menjadi Ketua Perbakin (Persatuan Menembak Sasaran dan Berburu Seluruh Indonesia) Cabang Kota Bekasi. Kemampuan menembak diperolehnya saat mengikuti kegiatan pembekalan Konsepsi Nasional bagi pimpinan dan anggota DPRD se-Indonesia gelombang I di Lemhanas (Lembaga Ketahanan Nasional) bertempat di Sekolah Polisi Negara Lido Sukabumi, di mana ia ketika itu menempati peringkat pertama dalam menembak.
Ia menilai bahwa era reformasi merupakan momentum untuk memperbaiki berbagai tatanan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara dengan menerapkan good governance (tata kelola kepemerintahan yang baik). Kunci keberhasilan untuk mewujudkan itu semua adalah pengabdian, ketekunan dan kebersamaan.
Komentar
Posting Komentar