KEMENANGAN DA’WAH


Oleh : Abi Fghi

“ Dan persiapkanlah dengan segala kemampuan untuk menghadapi mereka dengan kekuatan yang kamu miliki dan dari pasukan berkuda yang dapat menggetarkan musuh Allah, musuhmu dan orang-orang selain mereka yang kamu tidak mengetahuinya, tetapi Allah mengetahuinya. Apa saja yang kamu infakkan di jalan Allah niscaya akan dibalas dengan cukup kepadamu dan kamu tidak akan di dzalimi (dirugikan) “      QS. 8:6

Ikhwatii fiillah…..
Dakwah merupakan pekerjan besar yang didalamnya diperlukan perbekalan. Disana ada bekal jasadiyah, fikryah dan juga ruhiyah. Kenapa ? Karena sifat dakwah yang sha’bun tsaabit (sulit tapi kokoh), thawiil ashil (panjang tapi asli) dan bathiiun ma’muun (pelan tapi pasti)

Bila dai’nya bermental ayam negeri yang tak tahan angin, mudah kena sampar dan mengandalkan jatah makanan olahan, maka kiamat dakwah sudah terdengan serunainya (KH Rahmat Abdullah, “ totality vs vocalitu”, Asasiat, Tarbawi, 20) [1]

Ada dua bekal yang menjadi syarat akan kemenangan dakwah yaitu bekal maaliyah (material) dan bekal ma’namwiyah (im materi).

Maaliyah
  • Bekal yang memadai

Siapa yang memiliki ia akan bisa memberi. Bagaimana mungkin akan memberi jika tidak memiliki ?

  • Kerja yang profesional

Jika ada orang yang bekerja sesuai dengan bidangnya itu biasa, tapi jika ada orang yang bekerja diluar bidangnya itu baru luar biasa

  • Jaringan yang rapi

Likulli marhalatin ahdafuhaa, likulli marhalatin rijaluhaa

  • Penguasan media  7:112

Hati-hati dengan media yang semiotik ! Semiotik, kata Umberto Eco penulis il namo de la rossa adalah seni berbohong. Ustadz Rahmat Abdullah mengistilahkan dengan  zu-qha-ghu. Zukhrufal qauli ghuruura. Perkataan bias yang menipu. [2]

  • Prajurit yang banyak  3:146

Jalan dakwah mengajarkan bahwa kami memang membutuhkan dakwah. Kebersamaan dengan saudara-saudara dijalan ini semakin menegaskan bahwa kami harus hidup bersama mereka di jalan ini agar berhasil dalam hidup dunia dan akhirat kami. [3]

Ma’nawiyah
  • Tidak putus asa 12:87

Lebih baik melangkah walau salah, dari pada tidak bernah melangkah barang sejengkah

  • Tidak takut terhadap musuh 5:54

Kuasailah keadan dirimu sendiri, niscaya musuhmu kan kau kuasai. Ketakutan bukan berasal dari luar tetapi dari diri kita sendiri.

  • Menebar kebaikan di bumi 3:110 ; 22:41

Bunga yamg tak kan layu di muka bumi adalah kebajikan ( Covernikus )

  • Mendekatkan diri kepada Allah 2:186


Ikhwatii fiillah.....
Untuk merealisasikan syarat kemenangan dakwah tersebut, maka diperlukan kesabaran. Karena sabar adalah puncak kemenangan. Dan kemenangan terbesar adalah bangkitnya ummat ini dari keterpurukan.

Bersungguh-sungguhlah dengan kehinaanmu, niscaya Ia menolongmu dengan kemulian Nya. Bersungguh-sungguhlah dengan ketidakberdayaanmu, niscaya Ia menolongmu dengan kekuasaan Nya. Bersungguh-sungguhlah dengan kelemahanmu niscaya Ia menolongmu dengan kekuatan Nya ( Ibnu ‘Athaillah ) [4]

Yaa muslim ! Khudzil fikrah qablaa anta’fudzu kal fikrah ( Muhammad Al Ghazali )

Di dhua ini, cahaya mulai terang dan kabut-kabut beringsut menjauhi objek pandang. Perjalanan belum sampai digaris finish. Bila dakwah makin merebak dan komitmen utuh, insya Allah tak ada masakah yang tak selesai. ( KH Rahmat Abdullah, “cucu mushalla” Asasiyat, Tarbawi, 63 ) [5]
 

______
[1]. Tim Tarbawi, bercermin di telaga cinta sang guru, tarbawi press, 2006
[2]. Salim A Fillah, gue never die, kerenkan diri dengan nikah dini, pro u media, 2006
[3]. M Lili Nur Aulia, beginilah jalan dakwah mengajari kami, pustaka da’watuna, 2008
[4]. Muhammad Nursani, mencari mutiara di dasar hati, tarbawi press, 2007
[5]. Tim Tarbawi, bercermin di telaga cinta sang guru, tarbawi press, 2006

Komentar